Demam pada Anak


         Demam pada anak merupakan suatu hal yang sudah tidak aneh lagi di lingkungan keluarga kita. Salah satu tandanya adalah naiknya set-point di hipotalamus dikarenakan infeksi atau tidak seimbangnya antara pengeluaran panas dan produksi pada tubuh.
Yang menjadi catatan adalah tidak semua anak yang terinfeksi menunjukkan gejala-gejala demam ini, hal ini dipengaruhi oleh usia, semakin kecil usianya, semakin sulilt diprediksi gejala klinisnya. Pertimbangan awal disaat anak kita terkena demam adalah bagaimana tingkat kegawatannya, cari segera penyebabnya dan perlukah kita menurunkan demam tersebut.
Untuk mengambil tindakan yang tepat diperlukan pengetahuan tentang jenis tingkat kegawatannya,

1.  kriteria jenis infeksi
         Pada tahap ini, tindakan yang perlu diambil adalah memberikan antibiotik dan perawatan. Yang perlu diperhatikan adalah tindakan ini bukanlah kegiatan yang sifatnya sekali saja, melainkan tindakan ini harus dilakukan secara berkesinambungan sampai anak kita sembuh atau terbebas dari gejala ini. Perhatikan perkembangan kondisinya dari hari ke hari.

2.  kriteria lanjutan
         Kriteria ini dapat diperoleh setelah melakukan pemeriksaan di Laboraturium kemudian diambil keputusan apakah harus dirawat atau tidak, juga dapat diperhatikan dari respon terhadap tahap awal (identifikasi infeksi).

         20-35% pasien yang berobat ke dokter anak merupakan pasien yang terkena demam . Demam pada anak kita bisa menunjukkan gejala awal bahwa anak kita terkena infeksi namun tak jarang juga demam tersebut dikarenakan adanya gangguan metabolisme dalam tubuh dan banyak penyebab-penyebab tak terduga lainnya. Sampai saat ini belum ada penanganan khusus yang pasti berhasil disaat menangani demam ini, Pengalaman orang tua dan atau dokterlah yang menentukan tindakan yang tepat apakah demam yang diderita merupakan dampak awal untuk sakit yang lebih parah ataukah tidak. Sebelum kita mengenal bagaimana tindakan yang tepat yang harus dilakukan maka terlebih dahulu kita akan perdalam pengetahuan mengenai demam ini.

Demam

         Demam adalah kondisi suhu atau panas tubuh yang menunjukkan angka diatas angka suhu normal tubuh (38 C). Beberapa cara yang dilakukan untuk mengukur suhu tubuh adalah,

1.     Melalui Mulut, Cara ini dilakukan dengan meletakkan termometer pada mulut, ini diterapkan pada anak yang telah bisa diajak komunikasi dan mengerti atas arahan kita.


2.     Melalui Dubur, Cara ini diterapkan pada anak usia dibawah 2 tahun dengan memasukkan termometer kedalam dubur anak sedalam 2-3 cm kemudian kedua pantat dirapatkan. Lakukan pengukuran sampai 3 menit.

3.     Melalui Ketiak, Cara ini diterapkan pada anak yang sudah cukup besar yang sudah memiliki ketiak yang cukup lebar dikarenakan apabila ketiak pada anak kecil (berukuran kecil) pada saat pengukuran, termometer terpengaruh suhu dari luar. Saat mengukur perhatikan posisi Termometer, pastikan ujung termometer berada pada tengah ketiak dan tunggu hasil setelah 5 menit.


4.      Meraba Kulit, ini merupakan cara yang paling sering dilakukan walaupun hasil yang didapat kurang akurat (tergantung keadaan tangan pemeriksa) namun hasilnya tetap dapat dipercaya. Bagian yang biasa diraba antara lain dahi, pipi dan tengkuk.






Pengaturan Suhu Tubuh


Suhu tubuh merupakan suhu/panas yang dihasilkan dari proses metabolisme tubuh yang sangat diperlukan untuk peredaran darah dan agar reaksi kimia yang terdapat didalam tubuh dapat berjalan dengan lancar dikarenakan enzin-enzim yang bekerja didalam tubuh bekerja tergantung suhu tubuh. Suhu tubuh diterima melalui suhu darah yang masuk keotak dan dari suhu yang diterima melalui kulit.
organ organ yang berpartisipasi terhadap suhu tubuh adalah:

- Hipotalamus : meneruskan informasi suhu dalam tubuh menuju ke otak, mengatur kerja otot, aliran darah, keringat dan aktivitas didalam paru
- Reseptor : penerima informasi suhu luar tubuh melalui kulit
- Hipotalamus posterior dan anterior : mengendalikan produksi panas apakah harus meningkatkan panas tubuh atau mengurangi panas yang keluar


Reaksi yang dihasilkan apabila suhu luar lebih rendah adalah peningkatan metabolisme untuk menghasilkan panas yang lebih sehingga dalam kasuk ini keringat akan dikurangi. Gejala yang terlihat pada proses ini adalah menggigil. Sedangkan reaksi yang dihasilkan apabila suhu luar lebih tinggi dibanding suhu dalam adalah memancarkan panas (radiasi) dan juga berkeringat. untuk negara-negara beriklim tropis, radiasi pada tubuh sangat dibutuhkan.


Faktor Resiko Demam pada Anak

11.  Umur
Normalnya, Kematangan Otak anak berbanding lurus dengan umur yang juga salah satu faktor resiko yang memicu adanya kejang demam pada anak karena berhubungan dengan rentannya tubuh terhadap infeksi. Misalnya saja bayi yang baru lahir, antibody yang dimiliki saat bayi baru lahir hanya berasal dari Ibu sehingga sangat rentan terkena infeksi. Survey membuktikan bahwa anak yang berusia 6 bulan hingga 5 tahun sering mengalami dikarenakan sistem imun pada bayi belum bisa menghasilkan imun yang diperlukan tubuh.

22.  Faktor Suhu Tubuh
Demam adalah faktor yang menyebabkan terjadinya kejang demam yang terkait erat dengan suhu tubuh. Didalam salah satu penilitian, hasilnya menunjukkan bahwa demam yang terjadi pada anak-anak terbagi menjadi 2 kelompok. Yaitu kelompok yang suhu tubuhnya dibawah 39’C dan diatas 39’C. Demam yang mencapai tingkat kejang adalah 50% lebih di dominasi pada suhu tubuh diatas 39’C dan sisanya adalah yg dibawahnya. Maka tingginya suhu tubuh berbanding lurus dengan resiko terjangkitnya demam hingga tahap kejang dikarenakan saat suhu tubuh tinggi maka metabolisme tubuh meningkat yang mengakibatkan terjadinya perbedaan potensial membran otak yang memaksa membuang muatan listrik dan nantinya akan tersebar keseluruh badan sehingga proses inilah yang berakhir pada fase demam pada anak.

33.  Faktor Riwayat Keluarga
Salah satu penelitian menyatakan bahwa 20% penderita penyakit demam hingga kejang adalah mereka yang memiliki keluarga yang mempunyai riwayat demam kejang yang sama.

44.  Faktor Usia saat Ibu Hamil
Soetomenggolo mengungkapkan bahwa kesehatan seorang bayi yang nantinya terlahir dipengaruhi oleh usia ibu pada saat hamil tersebut dimana usia ibu dibawah 20 tahun dan atau lebih dari 35 tahun memungkinkan terjadinya komplikasi saat hamil misalnya eklampsia dan hipertensi, sedangkan gangguan lainnya dikarenakan trauma saat melahirkan. Komplikasi tersebut dapat menyebabkan terlahirnya bayi yang prematur, bayi yang dilahirkan dengan berat badan yang rendah, persalinan yang sulit hingga partus lama. kelainan-kelainan tersebut mengakibatkan timbulnya kejang pada bayi jika didukung oleh rangsangan-rangsangan yang kompleks.

Penyebab Demam pada Anak


Mungkin isitlah yang masih dan sering kita dengar hingga saat ini adalah ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’, oleh karena itu alangkah baiknya sebelum anak-anak kita terkena demam, kita lebih dahulu mengetahui penyebab-penyebab timbulnya demam pada anak ini agar untuk masa selanjutnya tidak terulang oleh anak kita. Diantara penyebab-penyebab timbulnya demam yang kadang tidak kita sadari adalah :

1.  Tertular oleh teman atau lingkungan sekitar
2.  Kecapekan setelah bermain panas-panasan dan terkena sinar matahari langsung
3.  Infeksi saluran kemih (biasanya saat buang air terasa perih)
4.  Infeksi pada Tenggorokan
5.  Infeksi lain yang disebabkan oleh virus
6.  Alergi
7.  Tumbuh Gigi
8.  Imunisasi, dan penyebab lainnya


Tips Umum Mengatasi Demam pada Anak

Peran orang tua sebagai anggota keluarga yang paling dekat dengan anak sangat diperlukan dalam hal penanggulangan demam pada anak karena pengalaman inilah yang nantinya membantu perihal kesembuhan anak yang kita cintai. Diantara Tips mengatasi demam pada anak adalah :
1.  Arahkan anak untuk beristirahat atau tidur dengan tujuan menurunkan metabolisme tubuh
2.  Perhatikan kecukupan cairan tubuh agar disaat epavorasi berlangsung, elektrolit tidak meningkat
3.  Mengalirkan udara yang bagus contohnya dengan bantuan kipas
4.  Paksa atau rangsang tubuh anak agar mengeluarkan keringat
5.  Perhatikan ventilasi untuk mendapatkan udara yang sehat
6.  Dukung terjadinya radiasi pada tubuh dengan cara membuka baju atau pakaian dan selimut yang tebal
7.  Menyeka kulit anak dengan air hangat agar pembuluh darah dapat melebar (jangan mendinginkan menggunakan air es/alkohol)
8.  Beri obat penurun suhu tubuh (obat demam)







Demikian artikel mengenai demam pada anak ini kami muat. Semoga apa yang ada didalamnya dapat membantu sehingga menjadikan keluarga kita menjadi keluarga yang sehat dan terjaga dari demam dan berbagi keceriaan bersama si buah hati.

0 Response to "Demam pada Anak"

Posting Komentar

wdcfawqafwef